Peringatan
hari buruh sedunia sebuah momentum kebangkitan atau hanya menjadi pelipur lara
bagi jutaan buruh diseluruh Dunia termasuk di Indonesia. Berangkat dari sejarah
hari buruh yang dimulai sejak 1880-an, dimana ketika itu buruh merasa sangat tertindas
oleh dominasi kaum borjuis ditambah
dengan mulai beralihnya alat-alat produksi dengan menggunakan tenaga mesin,
sehingga peran buruh semakin terjepit. Namun dalam perkembangannya, kaum
borjuis atau para pemilik modal menyadari bahwa peran buruh mau tak mau memang
tidak bisa ditinggalkan dalam proses prosuksi. jadi peringatan hari buruh
apakah menjadi pelipur lara bagi kaum buruh?
Mengenai
hari buruh di Indonesia pernah terjadi pasang surut pada masa orde baru, dimana
pemerintah melarang segala aktifitas tentang peringatan hari buruh dengan
alasan peringatan hari buruh sangat dekat hubungannya dengan ideology komunis. (Kedekatan
antara pemahaman marxisme dengan buruh memang tidak bisa dipungkiri, karena
munculnya ide-ide dari Karl Maxr memang barasal dari kegelisahannya menyaksikan
kesenjangan ekonomi antara proletar/kaum buruh dengan kaum borjuis/pemilik
modal. Namun dengan komunis tentu butuh kajian yang lebih panjang). kemudian
pada era Presiden SBY hari buruh kembali menjadi hari libur nasional.
Hari
buruh yang selalu diperingati dengan aksi demonstrasi yang membludak di mana-mana, adakah menjadi
perubahan terhadap kehidupan kaum buruh? seharusnya ada sinergi antara kaum buruh,
pemilik modal (baca: swasta) dan pemerintah . dalam sejarah bisa kita lihat
bagaimana kebangkitan Jepang setelah dihancurkan oleh bom atomnya Amerika
Serikat, dimana ketika itu mereka
bersama-sama bertekat untuk melawan Amerika melalui ekonomi, kemudian mereka
bersatu untuk untuk memajukan produk-produk dalam negeri. Hasilnya dalam jangka
tiga tahun Jepang bisa bangkit kembali. Begitu juga dengan Korea Selatan,
ketika ekonomi mereka merosot dan terjadi krisis. Kemudian Samsung ketika itu
meminta kepada seluruh masyarakat Korea Selatan melalui pemerintahnya untuk
membeli produk mereka dengan kualitas yang lebih rendah dari produk dari luar
negeri tapi dengan harga lebih mahal,
dan pihak Samsung ketika itu berjanji setelah tiga tahun mereka akan membantu
masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Ketika masyarakat menyanggupinya,
apa yang terjadi? Dalam jangka tiga tahun Samsung mampu menjadi perusahaan
besar, bahkan mampu masuk ke pasar Internasional sehingga mampu pemerintah
dalam memberikan pendidikan gratis
kepada masyarakat.
Di
Indoensia hari buruh seharusnya menjadi meomentum bagi masyarakat untuk
menyadari bahwa banyak saudara kita di luar sana yang hidupnya bergantung pada
produk-produk yang diproduksi di dalam negeri, dan seharusnya kita bisa belajar
dari sikap yang pernah diambil oleh negar-negara tetangga kita. Karena
Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar, namun banyak dimanfaatkan
oleh pihak asing, bahkan sampai bintang sinetronpun masih diimport dari luar
negeri karena mental kita yang kurang percaya pada produk-produk dalam negeri.
Kepercayaan itu harus dimulai dari sekarang,
dan ini harus menjadi kesadaran bersama kita untuk kemajuan bangsa dan
Negara Indonesia.